Kamis, 22 September 2011

Colouring Antareja

Pewarnaan Antareja yang secara keseluruhan berupa warna coklat. Hal ini dikarenakan ia hidup dalam bumi.

Rabu, 14 September 2011

Presentation Work

1. Analisa Karakter

        Karakter Antareja ini dibuat dengan melihat kisah hidupnya dari lahir hingga menjadi dewasa. Pada karakter ini tubuhnya menyambung dengan ekor naga. Hal ini mengacu pada asal usul Antareja yang merupakan anak dari Dewi Nagagini. Dewi Nagagini.  Selain itu ekor naga ini juga mengacu pada bentukan wayang antareja kroda Jawa Timur dimana terdapat lingkaran seperti ular pada tubuhnya.
           Selain itu ciri khas yang tampak secara khas pada karakter antareja adalah lidah yang menjulur. Hal ini dibuat berdasarkan atas kesaktiaannya yaitu dapat menjilat dengan lidahnya. Lidah yang menjulur ini  diibaratkan berbentuk seperti keris, sehingga meliuk-liuk tidak lurus seperti biasanya. Karena keris melambangkan sebuah kesaktian, sehingga lidah ini dibentuk mengikuti mata pedang keris.
           Kemudian pada tubuhnya yang terdapat banyak sisik ular. Hal ini juga mengacu pada kulit napakacawa yang ebal terhadap senjata. Digambarkan seperti sisik ular sehingga keras dan lebih terlihat tebal.
Mata Antareja dibuat berbentuk kotak untuk memperlihatkan bahwa ia adalah seseorang yang tegas dan pemberani. Tidak takut melawan apapun termasuk kematiannya sendiri.
          Ekspresi karakter antareja yang dapat dilihat adalah seseorang yang tidak banyak bicara, tetapi memiliki sejuta ide untuk menjahili temannya. Hal ini dikarenakan melihat kepribadian antareja yang dibesarkan oleh kakeknya tanpa ada pengasuhan dari ibunya, dewi Nagagini. Pada umumnya anak yang dibesarkan tanpa ibunya akan menjadi lebih nakal, karena mereka akan mencari perhatian ke setiap orang dengan cara membuat ulah. Oleh karena itu karakter Antareja digambarkan menjadi nakal, tetapi tetap ksatria.

2. Stereotype dan Archetype

Stereotype
Antareja merupakan anak dari Bima dan Dewi Nagagini. Oleh karena itu, stereotype dari Antareja adalah ia seorang ksatria pewayangan yang kuat, perkasa, tidak mengenal rasa takut, mempunyai berbagai kesaktian yang tidak dimiliki oleh orang lain. Ia juga memiliki jurus - jurus sakti sehingga dapat melawan musuhnya. Hal ini merupakan pandangan umum ketika melihat bahwa seperti ksatria lainnya yang mempunyai kekuatan lebih daripada orang lainnya.

Archetype
Antareja dibesarkan oleh kakeknya, oleh karena itu ia adalah seseorang yang kekurangan kasih sayang kedua orang tuanya. Dalam hal ini akan tampak pada perilaku Antareja yaitu nakal dan selalu ingin diperhatikan. Ia merasa kesepian dan kekurangan kasih sayang, dan hal itulah yang membuatnya menjadi seseorang yang membuat keisengan dengan berbagai ulah.


3. Data Verbal dan Visual
Ringkasan Kisah Hidup Antareja
          Antareja adalah anak dari Raden Werkudara (Bima) dan Dewi Nagagini (Putri Batara Antaboga, di kahyangan Saptapretala). Antareja menikah dengan Dewi Ganggi (Putri Ganggapranawa raja ular di Kerajaan Tawingnarmada). Dari pernikahan ini, lahirlah Arya Danurwenda
Sedari kecil, Antareja telah bertarung dengan kesaktiannya. Sebelum ia bertarung, kakeknya (Antaboga) melumurinya dengan air liur Antaboga sehingga ia kebal terhadap senjata. Ia berhasil membinasakan Prabu Nagabaginda sehingga akhirnya ia menjadi Raja Jangkarbumi.
             Ketika ia telah beranjak dewasa ia bertarung dengan  banyak orang, dan ia juga memiliki seorang adik bernama Gatutkaca.  Dengan aji-aji Upasanta dai Antaboga, cincin mustikabumi dari Dewi Nagagini, ia menjadi ksatria yang perkasa. Cincin Mustikabumi ini dapat membangkitkan orang mati jika tidak sesuai dengan takdirnya. Selain itu ia juga dapat menghindari kematian dengan cincin itu jika ia bersentuhan dengan bumi. Ia memiliki kulit napakawaca yang juga membuatnya kebal terhadap senjata apapun. Ketika ia menjilat kaki maupun bekas telapak kaki dari seseorang, maka orang tersebut akan mati. Kesaktiannya yang lain adalah ia dapat berjalan di dalam bumi.
          Akhir hidupnya adalah rela bekorban untuk kejayaan Pandawa. Ia menjilat telapak kakinya sendiri hingga mati.
Antareja
Antareja Kroda Jatim



Sumber :
wayang.files.wordpress.com
tokohwayangpurwa.blogspot.com
wayangprabu.com
kamusjawa.com
ki-demang.com

Selasa, 06 September 2011

Holidays Work

1. Sketsa Perspektif
2. Sketsa Ekspresi Wajah
3. Sketsa Perlengkapan Asesoris
 4. Biografi Karakter Antareja


Nama Lengkap : Wasianantareja
Nama Panggilan : Antareja
Umur : 17 tahun
Nama Ayah : Raden Werkudara (Bima Sena)
Nama Ibu : Dewi Nagagini
Tinggi  : 175 cm
Berat : 70 kg
Keadaan Ekonomi : Kaya Raya
Status Sosial : Belum Menikah
Karakteristik : Iseng, Jahil, Nakal, Pemberani, Patuh pada orang tua, Rela berkorban, Tidak banyak bicara.
Edukasi  : Tidak Pernah Sekolah
Kesehatan : Tidak Punya Penyakit khusus
Jurus Sakti : Lidah penjilat, Berjalan di dalam bumi, Masuk dan keluar dari bumi, Kebal senjata
Makanan Kesukaan : Daging Hewan
Profesi : Pengangguran Kelas Wahid
Aji -Aji Pamungkas : Cincin Mustika Bumi dari Ibunya (Dewi Nagagini).


Cincin ini menjauhkan dari kematian selama menyentuh bumi,


menghidupkan  kembali orang yang telah meninggal jika tidak sesuai takdirnya.
Struktur Fisik : Punya ekor naga karena hasil pernikahan Bima dengan Nagagini


Punya Lidah Memanjang


Punya kulit bersisik (sisik Napakawaca)
Gender : Laki - Laki
Hobi : Tidur, Gali Lubang Tutup Lubang
Cara Memanggil : Ketuk tanah Bumi sebanyak tiga kali
Warna Kesukaan : Coklat
Kepercayaan : Percaya adanya kekuatan yang melebihi diri sendiri


Pekerjaan ini telah diselesaikan pada tanggal 1 September 2011

5. Siluet Karakter Antareja

Pekerjaan diselesaikan 2 September 2011


6. Gesture Gerak Antareja
Pekerjaan Diselesaikan tanggal 6 September 2011